KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM | Guna mendukung mahasiswa menjadi multiparadigma, Kampus Universitas Buana Perjuanga (UBP) Karawang melalui MAMI(Masyarakat Akuntasi Multiparadigma Indonesia) menggelar kegiatan seminar bertajuk ” Akuntansi Kesundaan : Membangun Integritas dalam tiga Perspektif Paradigma Kritis”, bertempat di Aula 1 Gedung Rektorat UBP Karawang, Jumat (21/10/2022).
Kegiatan ditujukan pada mahasiswa Semester V dan VII yang memperoleh mata kuliah Akuntansi Kesundaan. Dan rutin dilakukan disetiap tahunnya.
Menurut Ketua MAMI, Prof Dr. Iwan Triyuwono S.E.Ak,M.Ec.,PH. menyampaikan kegiatan seminar seperti ini merupakan kegiatan rutin sejak tahun 2012. Dan sempat tertunda karena Covid-19.
“dan ini pertama kali setelah Covid-19, kita kembali menggelar temu MAMI Nasional yang ke- 9,” ucap Iwan.
“Jadi kami dari satu daerah ke daerah yang lain, ketika kami di malang membuat Akuntansi Kemalangan, dan ketika kami ke Makasar membuat Akuntansi Kemakasaran, Kemudian ke Bali membuat Akuntansi Kebalian, nah sekarang kita di Karawang dengan budaya Sunda membuat Akuntansi Kesundaan, jadi dimana kami ada disitu kami mengangkat budaya lokal yang ada,” jelasnya menerangkan.
Lanjut diterangkannya, berangkat dari pengembangan Ilmu Akuntansi berbasis keanekragaman lokal Indonesia diharapkan MAMI bisa menciptakan ilmu-ilmu Akuntansi.
“jadi sebetulnya kita ini mampu menciptakan ilmu artinya kita tidak hanya sekedar menggunakan dan mengimpor ilmu dari luar tapi menciptakan ilmu dari bahan-bahan yang memang sudah berlimpah di indonesia,” jelasnya.
“Alhamdulillah ada 900 Peserta Yang mengikuti seminar baik secara online maupun offline. Saya pikir ini jumlah yang sangat besar dan capaian yang sangat baik. Terimakasih kepada panitia juga kampus UBP Karawang,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Rektor UBP Karawang, Prof.Dr.H.Dedi Mulyadi, SE., M.M., menyampaikan bahwa seminar ini menceritakan kehidupan di Karawang yang termasuk wilayah Jawa Barat. Karawang saat ini sangat berbeda sekali dengan Karawang yang dulu, Multiparadigma dan Multietnis.
Hal ini tentu, lanjut Dedi, dikhawatirkan Karawang akan lupa dengan Jatidirinya. Oleh karena itu, terangnya lagi, MAMI ini menjadi ajang bagi kampus UBP Karawang Untuk memperkenalkan kesundaan.
“POK PEK PRAK, yang ada di ilmu Akuntansi, bisa jadi besok akan jadi ilmu-ilmu lainnya, dan ini akan tetap mengusung nama Karawang dengan kesundaan. Jangan sampai punah oleh globalisasi, jangan sampai lupa dengan jatidirinya terutama kita sebagai orang karawang,” pungkasnya. (Andyka)