KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM | Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menggandeng Anggota Komisi IX DPR RI drg. H. Putih Sari, mensosialisasikan program percepatan penurunan stunting kepada masyarakat Kabupaten Karawang, bertempat di Hall Adiarsa Timur, Kelurahan Adiarsa Timur, Kecamatan Karawang Timur, Kamis (12/10/2023).
Disampaikan Putih Sari, Kasus stunting secara nasional berada di bawah 20 persen. Namun ada daerah-daerah tertentu, dan stunting di Karawang memang jumlahnya di bawah 14% dari Persentasi, semoga menjadi zero stunting karena targetnya 8%.
Oleh karenanya, lanjut Putih Sari, mewujudkan Karawang Zero Stunting yaitu melalui Keluarga Berencana. Salahsatunya melalui Program BKKBN untuk mewujudkan Keluarga di Indonesia yang berencana.
” Hidup Berencana itu Keren,” ucapnya.
“untuk membentuk Keluarga yang Berencana harus di rencanakan mulai dari gizinya, Nutrisinya untuk menghindari Stunting. Karena faktor salah satu penyebab terjadinya stunting adalah ibunya mengalami Anemia dan ibunya juga kurang Gizi,” ulas Putih Sari.
Meski begitu, sambungnya, kesadaran warga akan stunting hari ini cukup tinggi. Akan tetapi, kata dia, masih harus terus diingatkan di antaranya melalui kegiatan KIE seperti ini.
Disebutkan Putih Sari, Komisi IX DPR RI bersama BKKBN mengajak seluruh masyarakat agar semakin melek terhadap potensi stunting.
“Mari kita sama sama wujudkan keluarga berencana di Karawang untuk menjadi keluarga sejahtera agar kita juga bisa mencegah yang namanya Stunting. Karena stunting membuat masa depan jadi tidak baik dan gagal berkembang, pemikiran juga terganggu dan sulit untuk bisa berprestasi di kemudian hari. Mari kita zerokan Stunting di Kabupaten Karawang,” pungkasnya.
Sementara itu, Perwakilan BKKBN Jawa Barat mengatakan, berdasarkan data 2022, kasus stunting di Provinsi Jawa Barat berada di angka sekitar 20,6 persen.
Angka tersebut, lanjutnya, hari ini berangsur menurun seiring masifnya sosialisasi dan penanganan kasus stunting yang dilakukan. Ia mengaku optimis bisa terealisasi dengan berbagai upaya, salah satunya melalui sosialisasi kepada masyarakat.
“Alhamdulillah sudah ada perbaikan dari presentasi juga udah menurun, yang paling penting kita jaga supaya tidak ada stunting stunting baru. Masyarakat juga aktif untuk menjaga pola asuh yang baik. Dimana artinya, kesadaran masyarakat dalam mencegah stunting harus semakin tinggi,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Ihsanudin, Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat mengatakan program percepatan penurunan stunting dilaksanakan agar memiliki efek kejut terhadap masyarakat sehingga masyarakat pun bisa meningkatkan kualitas hidupnya dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi.
Reporter : Annisa Noviyanti