Soal Dugaan Pemotongan BOPF DTA, Kabag Kesra Meradang Tanya Kapasitas KMG dan Tantang Bawa Yayasan Yang Dimaksud!!
KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM | Sebelumnya ramai dalam pemberitaan, adanya dugaan pemotongan dana bantuan Biaya Operasional Perawatan Fasilitas (BOPF) yang disalurkan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang melalui Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) kepada ratusan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) di Kabupaten Karawang.
Pemerhati Kebijakan Pemerintahan, Sosial dan Politik di Kabupaten Karawang, Karawang Monitoring Group (KMG) adalah salah satu lembaga yang mengaku menerima aduan dari sejumlah yayasan terkait adanya dugaan pemotongan bantuan tersebut.
“Kami sudah memegang datanya dari aduan sejumlah yayasan yang tidak mendapatkan bantuan seutuhnya. Ini jelas ada dugaan pemotongan oleh oknum,” kata Ketua KMG , Imron Rosadi.
Dikonfirmasi kebenaran informasi yang disampaikan KMG tersebut, Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Karawang, Irlan, membantah dengan tegas dan menantang KMG untuk membawa yayasan yang merasa mendapatkan potongan ke kantornya.
Ditegaskan Irlan, Biaya Operasional Perawatan Fasilitas (BOPF) kepada ratusan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) di Kabupaten Karawang, disalurkan langsung melalui Bank BJB ke masing-masing yayasan/lembaga penerima bantuan bukan kepada forum.
” Penyaluran via bjb ke masing- masing rekening lembaga/yayasan, bukan ke forumnya. Sama halnya seperti guru ngaji, langsung ke penerima,” jelas Irlan melalui sambungan teleponnya, Senin (6/5/2024).
” Sumbernya siapa ? Bawa sumbernya ke Kesra, biar tidak ada fitnah?, Jangan sampai kemudian hanya kata-katanya. Yayasan mana ?,” ucap Irlan lagi meradang.
Kembali ia menegaskan, kabar adanya pemotongan itu tidak benar, adapun kemudian jika pihak yayasan/lembaga ingin memberikan uang rokok atau lainnya, itu bukan pemotongan.
“Memang kalau kemudian ada yayasan yang mau ngasih uang rokok atau lainnya, masuknya pemotongan bukan?, saya tanya, itu pemotongan bukan?,” tanyanya dengan nada mulai meninggi.
Seolah tak mampu menahan kekesalannya, Irlan pun balik bertanya tentang kapasitas KMG yang tiba-tiba mengatakan jika BOPF yang disalurkan untuk Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) ada pemotongan.
“Kapasitas KMG apa?, kenapa yayasan kok bisa mengadu ke KMG..??, Kalau memang pegang data, benar ada yayasan yang dipotong, silahkan bawa kesini (kantor Kesra) yayasannya, jangan nanti seperti dulu ada dugaan pemotongan honor guru ngaji sampai ke Polsek lalu ternyata tidak benar, bisa nanti dilaporkan balik ?,” ketus Irlan.
“Ajak kesini yayasannya, kalau benar terbukti, kita akan evaluasi. Kami tidak akan diam saja jika betul ada pemotongan, kita akan evalusi,” tandasnya lagi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Karawang memberikan Biaya Operasional Perawatan Fasilitas (BOPF) kepada ratusan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA).
Subkor subtansi kesejahteraan sosial, Kesra Kabupaten Karawang Ahmad Nurjaya mengatakan, untuk tahun 2023 pagu anggaran untuk BOPF DTA masih seperti tahun sebelumnya yaitu 10 miliar dari APBD Kabupaten Karawang.
“Untuk tahun 2023 yang menerima bantuan BOPF sebanyak 983 yayasan. Nilai hasil rapat Kemenag Karawang dan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), bantuan yang diberikan kepada setiap yayasan tergantung pada jumlah siswanya, persiswa dalam sebulan Rp. 9.150 jadi dalam setahun persiswa Rp. 109.800,” katanya.
Nurjaya menjelaskan, yang menerima bantuan ini merupakan yayasan yang sudah mengajukan, dan bantuannya pun akan masuk ke rekening masing-masing yayasan.
Kesra Kabupaten Karawang hanya menerima berkas pengajuan dari yayasan DTA, lalu kami ajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Karawang dan selanjutnya di SK kan bupati Karawang nomor 978/KEP.343-HUK/2023.
“Dari 983 yayasan, bantuan yang dikeluarkan sebesar Rp. 9.999.925.200, jadi masih ada sisanya akan dikembalikan kepada kas negara,” pungkas Nurjaya. (Red)