KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM | Milad kota Karawang yang ke 389 mendatang (14 September 2022), hingar bingarnya kian terasa. Tema kali ini “Waluya Tohaga Raharja”. Sebuah konsep Nusantara bernafas kesejahteraan bagi seluruh anak bangsa (warga Karawang).
Rangkaian acara Milad itu salah satunya diisi dengan even “Pameran dan Lelang Lukisan dalam rangka HUT Karawang ke 389” dengan judul “Harmonisasi Warna dan Budaya Menuju Indonesia Pulih dan Bangkit”
Sabtu (10/09/2022) di Atrium Resinda Park Mall Karawang, Jalan Resinda Raya, Karawang Barat.
Menampilkan karya lukis KOMPI (Komunitas Pelukis Indonesia) – sekelompok pelukis (19 seniman) yang berkarya di Jakarta serta menampilkan lukisan karya Susilo Bambang Yudhoyono (Mantan Presiden RI ke 6), selain 13 pelukis yang berkarya di Karawang. Dengan total lukisan 128 karya (20 diantaranya karya pelukis Karawang). Tentunya dengan berbagai aliran, corak dan gaya; dari realisme, naturalisme, ekspresionisme, dekoratif, abstrak dan lain-lain.
Ini tak lepas dari peran berbagai pihak tentunya diantaranya peran APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) serta KOMPI (Komunitas Pelukis Indonesia) berkolaborasi dengan Kepala Pemerintah Daerah kabupaten Karawang sehingga sebuah even pameran lukisan terselenggara, dengan ketua panitia acara Semilang Sutan Fanhar (ketua KOMPI) dipandu oleh Dadang Cito (pengusaha Karawang).
Tentunya ini sebuah even langka dan eksklusif di kota Karawang terlebih tanpa anggaran pemerintah, non APBD – yang selayaknya karya seni (kesenian) sebagai hasil produk kebudayaan dan sebuah kerja budaya – khususnya seniman Karawang (dari berbagai disiplin seni, tradisi juga moderen) – tentunya butuh banyak perangkat, tanpa kecuali anggaran yang memadai dari Pemerintah Daerah, sebagaimana yang dilakukan pemerintah Yogyakarta (DIY)) dengan gelontoran dana tahunan untuk sektor seni dan budaya bernilai triliunan.
Tak terkecuali Dana Abadi Kebudayaan (Dana Indonesiana) program pemerintah RI presiden Joko Widodo, untuk revitalisasi seni budaya jadi angin segar bagi pekerja kreatif di Indonesia, mencapai 5 triliun. Selain serapan anggaran dari pihak yang berkompeten membawahi bidang seni dan budaya.
Hal ini berdasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Terlepas dari itu even pameran lukisan tersebut sebagai, “Kolaborasi non APBD, semua diitangani renteng bareng,” demikian ibu Dr. Hj. Cellica Nurrachadiana selaku bupati kabupaten Karawang dalam sambutannya.
Malam opening dibuka oleh Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA secara simbolis, menggoreskan kuas bercat biru dalam goresan ekspresif di atas kanvas, citra dari sebuah greget batin akan dialektika politik dengan meminjam idiom seni. (JunBiull)