KARAWANG | Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga almarhum Suhendi, petugas KPPS TPS 09 Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya yang wafat saat bertugas pada saat pencoblosan.
Bupati mengunjungi rumah almarhum di Desa Cibuaya dan diterima oleh istri serta kerabat keluarga lainnya. Selain Bupati, hadir juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Camat Cibuaya. Jumat, 29 November 2024.
Saat bertakziah, Bupati Aep menceritakan bahwa almarhum merupakan sosok ayah, guru dan juga tokoh yang sangat dihargai oleh warga sekitar. Keluarga begitu kehilangan sosok Suhendi. “Dari lubuk hati yang paling dalam, saya menyampaikan rasa duka mendalam kepada istri dan anak almarhum bapak Suhendi,” ujar Bupati Aep.
Bupati juga akan memberikan bantuan untuk istri almarhum, agar bisa usaha skala UMKM. “Insha Allah nanti ada bantuan UMKM. Jadi ibu bisa usaha. Mudah-mudahan jadi keberkahan. Ibu yang tabah ya,” kata Bupati kepada istri almarhum.
Dari keterangan keluarga, Suhendi meninggal dunia saat menjalankan tugas sebagai anggota KPPS di TPS 09 Desa Cibuaya. Almarhum meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. Disebutkan bahwa, almarhum yang berprofesi sebagai guru memang sempat mengeluh tidak enak badan saat proses rekapitulasi suara.
Kemudian almarhum dibawa ke Puskesmas Cibuaya untuk diperiksa. Ketika itu almarhum sempat terlihat baik, tapi beberapa lama kemudian mengalami keringat dingin dan jantungnya berdebar-debar kuat.
Camat Cibuaya, Agus Sumantri mengatakan, saat terlihat kurang baik, almarhum dirujuk ke rumah sakit Hastien Rengasdengklok. Namun sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Almarhum meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dari keterangan keluarga menyampaikan, sebelum hari pemungutan suara, almarhum sama sekali memang tidak menyampaikan keluhan apapun terkait kesehatannya. Begitu juga dari hasil tes kesehatan saat proses rekrutmen KPPS sebelumnya, almarhum dinyatakan sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. (Red)