Berita  

Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Geruduk DLH Karawang Tuntut Penyelesaian Kasus Pencemaran Lingkungan

KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM | Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pangkal Perjuangan Karawang (AMPERA) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Selasa (22/4/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Bumi se-Dunia.

Dalam aksinya, mahasiswa melemparkan berbagai jenis sampah sebagai bentuk simbolik kekecewaan mereka terhadap buruknya kinerja DLH Karawang dalam menangani persoalan pencemaran lingkungan.

Mereka menilai DLH gagal dalam mengelola lingkungan hidup di Karawang karena dinilai terlalu mentolerir berbagai bentuk pencemaran, terutama dalam tiga kasus yang saat ini menjadi sorotan publik.

Ketiga kasus tersebut meliputi: pembuangan limbah medis di Desa Karangligar, pembuangan limbah tinja ke Sungai Kocon di Desa Tegalsawah, serta belum adanya solusi konkret terhadap masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang.

“Kinerja DLH Karawang lamban, tidak transparan, dan gagal menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah lingkungan,” tegas Koordinator AMPERA, Kelvin Hudqof Akbar, dalam orasinya.

Kelvin menambahkan, DLH tidak mampu memberikan kepastian waktu dalam penyelesaian kasus-kasus tersebut. Ia juga menyebut DLH cenderung menghindar dan beralasan, tanpa menunjukkan itikad menyelesaikan persoalan.

AMPERA mendesak DLH agar segera menjatuhkan sanksi tegas terhadap rumah sakit dan perusahaan pengangkut limbah seperti PT SBB, yang diduga melakukan pembuangan limbah medis secara ilegal.

Massa aksi juga mempertanyakan hasil inspeksi mendadak (sidak) DLH terkait limbah tinja di Sungai Kocon yang hingga kini belum ditindaklanjuti. Menurut AMPERA, DLH bahkan belum melakukan pengambilan sampel air untuk uji laboratorium.

“Sudah dua minggu sejak sidak, tapi belum ada tindakan. Fungsi investigasi DLH patut dipertanyakan,” lanjut Kelvin.

Dalam aksinya, AMPERA menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya: penindakan tegas terhadap pelaku pencemaran, proses penyelesaian yang transparan dan terbuka untuk publik, serta komitmen nyata dari Kepala DLH dan Wakil Bupati untuk menepati janji penanganan lingkungan.

“Jika DLH tetap menghindar dan tidak ada progres, kami akan datang kembali dengan massa lebih besar. Ini bukan sekadar aksi simbolik, ini peringatan,” tegas Kelvin.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala DLH Karawang, Iwan Ridwan, hadir langsung dan menyatakan pihaknya tengah berupaya menyelesaikan persoalan lingkungan yang disorot mahasiswa.

“Sesegera mungkin kami akan menuntaskan permasalahan ini. Kami belum bisa memberi kepastian waktu, namun yang pasti akan kami tangani secepatnya,” ujar Iwan.

(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *