KARAWANG | SUARAKARAWANG.COM |Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) melaksanakan Ujian Masuk untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) secara hybrid. Setelah melalui masa pandemik, yang mengharuskan pelaksanaan ujiannya dilakukan secara murni online. Saat ini siswa diharuskan untuk melaksanakan ujian UM-PTKIN secara hybrid dengan hadir di pusat ujian dari universitas Islam negeri yang berada di bawah kemenag atau universitas negeri yang berada di bawah kemendikbud yang telah ditetapkan sebagai panitia pelaksana ujian di setiap daerah.
Unsika sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Agama Islam (FAI) dengan keempat prodinya yaitu prodi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI), S1 Manajemen Pendidikan Islam (MPI), S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan S2 Pendidikan Agama Islam (Magister PAI) meski secara organisasi berada dibawah kementerian pendidikan dan kebudayaan, sehingga dipercaya menjadi salah satu panitia penyelenggara UM-PTKIN. Menurut ibu Hj. Astuti Darmiyanti,MA.Ed.,Ed.D., wakil dekan I Fakultas Agama Islam bidang akademik dan kemahasiswaan yang melatar belakangi dilaksanakannya ujian ini disebabkan karena Fakultas Agama Islam (FAI) UNSIKA sebagai satu-satunya fakultas yang tidak dapat ikut serta dalam ujian masuk nasional perturuan tinggi yang diselenggarakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, karena secara operasional dibawah kementrian agama. Sehingga para pimpinan berinsiatif untuk menggabungkan diri dalam ujian seleksi nasional yang berada dibawah kementrian agama untuk memberikan kemudahan dalam menjaring mahasiswa secara nasional, setelah sebelumnya hanya dapat melaksanakan ujian secara mandiri.
Namun demikian ada yang berbeda dengan pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun ini. Semenjak awal mula bergabungnya Unsika ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negri dengan keberadaan Fakultas Agama Islam (FAI) pada tahun 2020. Usika dihadapkan dengan pandemik Covid-19 yang mengharuskan ujian dilaksanakan secara daring (online). Sehingga menurut Hj. Astuti Darmiyanti,MA.Ed., Ed.D. tahun ini setelah masa pandemik usai merupakan tahun pertamanya Unsika melaksanakan UM-PTKIN secara hybrid. Calon mahasiswa diwajibkan untuk datang kepusat ujian di daerahnya masing-masing meski pelaksanaan ujiannya serentak secara daring menggunakan perangkat komputer yang disediakan oleh kampus. Untuk para pendaftar yang berada dikarawang dan sekitarnya dapat untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi Islam negri di UNSIKA. Meski demikian, bersyukur Unsika telah beberapa kali melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UTBK) yang dilaksanakan oleh kemendikbud yang juga memiliki karakteristik ujian yang hampir sama, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan baik.
UM-PTKIN adalah ujian nasional yang diselenggarakan oleh kementrian agama untuk memfasilitasi mahasiswa agar dapat melaksanakan ujian masuk Perguruan Tinggi Keagamaan yang menjadi pilihannya dengan mudah. Dengan UM-PTKIN seorang siswa yang berasal dari Papua dapat mengikuti seleksi nasional perguruan tinggi keagamaan yang berada di daerahnya untuk menjadi mahasiswa UNSIKA. Sehingga calon mahasiswa tidak perlu datang ke Karawang untuk mengikuti ujian masuk UNSIKA, pun demikian juga sebaliknya.
Selain UM-PTKIN Kementerian agama juga menyediakan jalur penerimaan mahasiswa baru nasional khusus bagai siswa-siswa yang berprestasi. Para siswa yang berprestasi dapat mengikuti Seleksi Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri atau disingkat SPAN-UMPTKIN. Pelaksanaanya umumnya dilakukan sebelum UM- PTKIN. Siswa berprestasi diminta untuk melampirkan berkas-berkas prestasinya untuk diseleksi secara nasional oleh perguruan tinggi yang menjadi pilihannya. Mahasiswa yang diterima dapat secara langsung menjadi mahasiswa perguruan tinggi pilihannya tanpa harus mengikuti prosesi tes seperti yang dilakukan di UM-PTKIN. Namun demikian seleksi ini dilakukan secara nasional, sudah barang tentu saingannya tidak sedikit, sehingga lolos untuk menjadi mahasiswa berprestasi pilihan perguruan tinggi bukanlah sesuatu yang mudah.
Pada tahun 2023 ini UNSIKA menerima peserta ujian UM-PTKIN sebanyak 810 orang. Pelaksanaan dilakukan selama tiga hari dari mulai senin tanggal 28 Mei 2023 hingga Rabu tanggal 30 Mei 2023. Untuk hari pertama dan kedua, ujian UM-PTKIN dilaksanakan sebanyak tiga sesi yaitu sesi pagi, siang dan sore dengan jumlah peserta total 360 orang. Hari kedua dilaksanakan sebanyak sesi 3 dengan jumlah peserta sebanyak 360 orang. Sedangkan untuk hari terakhir dilaksanakan sebanyak satu sesi yaitu sesi pagi dengan jumlah peserta sebanyak 110. Total sesi keseluruhan berjumlah 7 sesi, dengan rincian hari pertama dan kedua tiga sesi, dan ditutup dengan satu sesi pada hari terakhir. Dari total keseluruhan terdapat 40 peserta yang terdatar dan tidak mengikuti ujian karena berbagai faktor.
Para peserta ujian diwajibkan mengikuti proses dan tata tertib yang berlaku selama ujian. Mulai dari pemeriksaan-pemeriksaan untuk menghindari terjadinya kecurangan oleh tim keamanan dengan menggunakan perangkat metal detektor, pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNSIKA, hingga pemeriksaan identitas dan kelengkapan identitas peserta. Calon mahasiswa sudah harus berada di area tunggu yang berada di depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) satu jam sebelum pelaksanaan ujian dimulai.
Saat memasuki ruangan peserta hanya diperbolehkan membawa alat tulis dan kartu ujian dan memilih tempat duduk yang telah ditetapkan oleh panitia. Sebelum dilaksanakan ujian peserta diwajibkan untuk menyimak sambutan dari bapak menteri agama bapak Dr. (H.C.) K.H. Yaqut Cholil Qoumas terkait pelaksanaan UM-PTKIN. Setelah itu siswa disuguhkan tayangan terkait mekanisme pelaksanaan ujian, agar mahasiswa mampu melaksanakan ujian dengan baik dan benar. Selanjutnya ujian dilaksanakan selama 2 jam. Hingga saat berita ini ditulis, pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar dan kendala serius yang dapat menghambat terlaksananya kegiatan. Khusus untuk calon mahasiswa UNSIKA yang belum sempat mengikuti ujian UM-PTKIN, kampus menyediakan jalur Ujian Mandiri yang akan diinformasikan kemudian.
Dr. H. Akil, M.Pd., dekan Fakultas Agama Islam (FAI) berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan optimal, setiap perguruan tinggi mendapatkan mahasiswa yang berkualitas, dan diberkahi Allah SWT sebagai suatu kegiatan yang bernilai ibadah. Wakil Dekan FAI, Dr. H. Acep Nurlaeli, M.Pd wakil dekan II bagian umum dan keuangan dan juga berharap bahwa kegiatan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar hingga akhir acara. Jadi untuk yang tidak sempat ikut UM-PTKIN bisa ikut jalur mandiri mulai tanggal 8 Mei – 27 Juni 2023.
Reporter : Annisa Noviyanti