Tolak Serangan Fajar pada Pemilu 2024, Road Show Bus KPK ” Hajar Serangan Fajar “

KARAWANG |SUARAKARAWANG| Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar road show bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi yang digelar di Kawasan car free day Lapangan Karang Pawitan, Jalan A.Yani, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (25/6/2023).

 

Mengusung tema ” Hajar Serangan Fajar “,

Kabupaten Karawang menjadi kota ke-7 yang dijelajahi Bus Antikorupsi KPK dari 8 titik wilayah di Jabodetabek diantaranya, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang hingga Kota Bandung.

 

Program “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” tahun 2023 adalah salah satu cara KPK meningkatkan awareness dan nilai integritas bagi seluruh lapisan masyarakat.

 

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menyampaikan, pihaknya hadir untuk mengingatkan kembali masyarakat agar menghindari pemberian maupun penerimaan serangan fajar.

 

Menurutnya, tradisi ini jika dibiarkan nantinya, akan menghasilkan pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya.

 

“Kalau calon -calon pejabat mengeluarkan uang untuk serangan fajar, maka mereka itu adalah calon- calon penjahat. Mengapa demikian ?, Kalau calon pejabat mengeluarkan uang serangan fajar dalam kampanyenya maka oknum pejabat tersebut dengan berbagai cara ketika dia terpilih nanti, akan berusaha membuat agar bagaimana uang mereka kembali,” kata Johanis.

 

“Kalau ada calon-calon pejabat yang melakukan serangan fajar, segera laporkan kepada Kepolisian, Kejaksaan dan KPK !!, jangan pilih yang bersangkutan , karena dia tidak akan jadi pejabat tetapi akan jadi penjahat,” tegasnya.

 

Dikatakan Johanis, seorang pejabat harus mempunyai integritas, karena uang negara adalah uang rakyat, yang berasal dari rakyat dan hasilnya untuk rakyat, bukan untuk dimakan oleh oknum pejabat.

 

Rakyat membayar pajak untuk membangun negeri ini, uangnya jangan dimakan, jangan disalahgunakan.

 

“Uang rakyat kembalikan kepada rakyat yang berhak, demi pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kalau uang- uang negara ,uang-uang rakyat dimakan mereka, laporkan KPK, kita tuntut mereka, kita masukan mereka ke penjara,” ucapnya kembali menandaskan.

 

Dalam sambutannya, Johanis pun berpesan kepada Bupati Karawang Cellica Nurrachadianna agar Kabupaten Karawang harus sejahtera.

 

Ia meminta Bupati Cellica untuk membuat pogram yang jangan hanya menyenangkan rakyat saja, tetapi buatlah program yang mensejahterakan rakyat. Dengan memberikan hak -hak rakyat sebagaimana diatur berdasarkan undang undang.

 

“Kalau Calon Bupati nanti kampanye ada serangan fajar, nanti lapor KPK !. Atau ada calon -calon lain yang lakukan serangan fajar, lapor KPK !, kita tangkap, kita masukan penjara mereka semua, karena mereka mengambil uangnya rakyat,” ungkapnya.

 

“Jangan hanya kita banyak bicara, tetapi rakyatnya miskin, Kalau ada calon bupati lakukan serangan fajar, hajar dia, laporkan ke KPK, biar kita rame- rame bawa ke pengadilan,” ujar Johanis kembali menegaskan.

 

Ia pun mengajak seluruh warga masyarakat Kabupaten Karawang agar bersama -sama KPK mencegah terjadinya korupsi. Menurutnya, korupsi adalah perbuatan busuk dan paling hina.Untuk menghindarinya, Johanis mengajak masyarakat untuk tidak menerima amplop atau sembako. Karena yang dirugikan adalah masyarakat selama lima tahun ke depan.

 

“Kalau ada orang yang mengambil uang rakyat, itu tandanya, hatinya busuk dan mati. Jadi jangan pernah korupsi. Tetapi semua kita serahkan penuh kepada rakyat, kita bangun negeri ini, supaya pembangunnya benar -benar dirasakan oleh rakyat,” pungkasnya.

 

Bus Antikorupsi KPK sebagai ikon upaya pendidikan antikorupsi ini telah mengunjungi puluhan kota dan kabupaten di pulau Jawa dan Sumatera dan akan terus mengunjungi ke pelosok tanah air. Pemerintah daerah Kabupaten Karawang beserta seluruh jajaran bersama-sama ikrarkan komitmen antikorupsi tolak serangan fajar dan praktik politik uang pada Pemilu 2024 mendatang.

 

 

 

Reporter : Annisa N

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *